Psikoterapi secara
etimologis mempunyai arti sederhana, yakni “psyche”
yang di artikan sebagai jiwa dan “theraphy”
dari bahasa yunani yang berarti merawat atau mengasuh. Psikoterapi di definisikan
sebagai perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan
psikologi terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian
(Syarifah Fadlina, 2007).
Psikoterapi
(dalam Sylvia) adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik,
di lakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerja sama
secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan,
mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit.
Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan
yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidak serasian atau
gangguan mental.
Ada beberapa pendapat
yang di kemukakan para ahli. Di antaranya (library walisongo, 2005):
a. Corsini
Psikoterapi adalah proses moral
dari interaksi dari dua pihak. Setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang.
Tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak,
dengan tujuan untuk keadaan yang tidak menyenangkan pada salah satu bidang.
b. Lewis
R. Worberg M.D.
Dalam bukunya yang berjudul The Technique Psychotherapy, mengatakan psikoterapi
adalah perasaan dengan menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan
yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan
hubungan profesional dengan pasien yang bertujuan; menghilangkan, mengubah atau
menurunkan gejala-gejala yang ada. Memperantarai (perbaikan) pola tingkah laku
yang rusak. Meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif.
c. P.
Chaplin
Dalam bukunya yang di terjemahkan oleh
Dr. Kartini Kartono mengatakan bahwa psikoterapi adalah penyembuhan lewat keyakinan
agama dan diskusi personal dengan para guru ataupun teman.
B. PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI
Konseling adalah
upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor
dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa
bahagia dan efektif perilakunya.
Sedangkan psikoterapi
menurut Wolberg (dalam Phares dan Trull, 2001), mengungkapkan bahwa psikoterapi
merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional.
Dengan tujuan menghilangkan simptom untuk mengantarai pola perilaku yang
terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.
Dari dua definisi
di atas kita bisa tarik kesimpulan mengenai dua pembahasan tersebut bahwa konseling
lebih terfokus pada interaksi antara konselor dan konseli dan lebih mengutamakan
pembicaraan serta komunikasi non-verbal yang tersirat ketika proses konseli berlangsung
dan semacam memberikan solusi agar konseli dapat lebih memahami lingkungan serta
mampu membuat keputusan yang tepatdan juga nantinya konseli dapat menentukan tujuan
berdasarkan nilai yang di yakininya.
Sedangkan psikoterapi
lebih terfokus pada treatment terhadap
masalah sifatnya, emosional dan juga lebih dapat di andalkan pada klien yang
mengalami penyimpangan dan juga lebih berusaha untuk menghilangkan simptom-simptom
yang di anggap mengganggu dan lebih mengusahakan agar klien dapat meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian kearah yang positif.
Perbedaan konseling
dan psikoterapi di definisikan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang di
kutipoleh Thompson dan Rudolph (1983), sebagai berikut:
KONSELING
|
PSIKOTERAPI
|
Klien
|
Pasien
|
Gangguan yang kurang serius
|
Gangguan yang serius
|
Masalah: Jabatan,
Pendidikan, dsb
|
Masalah kepribadian dan
pengambilan keputusan
|
Berhubungan dengan pencegahan
|
Berhubungan dengan penyembuhan
|
Lingkungan pendidikan
dan non medis
|
Lingkungan medis
|
Berhubungan dengan kesadaran
|
Berhubungan dengan ketidak sadaran
|
Metode pendidikan
|
Metode penyembuhan
|
C. METODE-METODE PSIKOTERAPI
Dalam ilmu
psikologi, ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk terapi. Semua
metode itu merupakan hasil pemikiran dan penelitian para pakar psikologi dari
berbagai penjuru dunia. Dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada, bisa
dikategorikan dalam lima pendekatan, yaitu:
1.
Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah
masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang
biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic
(Psikodinamik) pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939), seorang
neurologist dari Austria. Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah
dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut
Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan
psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak
disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar
yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk
mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa
mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang
termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part
Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic
Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
2.
Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior
therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang
dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior
therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau
“associative learning”.
Inti dari pendekatan behavior
therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi
(hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular,
penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan
karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam
hal ini, penderita telah belajar bahwa "ketika
saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan".
Tokoh lain dalam pendekatan Behavior
Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep Operant
Conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena
berharap hadiah dan menghindari hukuman.
Berbagai metode psikoterapi yang
termasuk dalam pendekatan behavior therapy adalah Exposure and Response
Prevention (ERP), Systematic Desensitization, Behavior Modification,
Flooding, Operant Conditioning, Observational Learning, Contingency Management,
Matching Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain sebagainya.
3.
Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy)
punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh
karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi
pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy
adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi
perilaku. Tokoh besar dalam Cognitive Therapy antara lain Albert Ellis
dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan cognitive
adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir
rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive
adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning,
Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive
Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT) dan sebagainya.
4.
Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy
menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas
menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik,
seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan
mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien,
melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas
dasar kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk dalam
pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy,
Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal
Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
5.
Integrative / Holistic Therapy
Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan
yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar