Dasar teori
Fromm hampir sama dengan Freud, Ia setuju dengan Freud yang menekankan
pentingnya motivasi, tetapi ia tidak sependapat bahwa motivasi itu pertama-tama
bersifat instingtif. Fromm berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan organik, manusia juga terdorong menjadi masyhur
dan berkuasa, untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan
humanistik. Secara singkat, teori kepribadian yang digagas Fromm sebagai
berikut:
1. Kebebasan
manusia yang semakin luas, menempatkan manusia merasa semakin kesepian, dengan
kata lain kebebasan menjadikan keadaan yang negatif di mana manusia-manusia
melarikan diri.
2. Manusia
selalu berusaha memecahkan kontradiksi-kontradiksi yang ada padanya. Maksudnya
bahwa seorang pribadi merupakan bagian sekaligus terpisah dari alam; merupakan
binatang, dan sekaligus manusia.
3. Aspek
individu, yakni aspek binatang dan aspek manusia merupakan kondisi-kondisi
dasar eksistensi manusia, yang berasumsi bahwa, “pemahaman tentang psikhe manusia
harus berdasarkan manusia tentang kebutuhan manusa yang berasal dari
kondisi-kondisi eksistensinya.
4. Kepribadian
orang akan berkembang menurut kesempatan yang diberikan kepadanya oleh
masyarakat tertentu.
5. Sebagai
manusia tidak lepas dari pasangan tipe karakter nekrofilus dan biofilus.
Nekrofilus adalah orang yang tertarik pada kematian, sedangkan biofilus adalah
orang yang mencintai kehidupan.
B. Kepribadian yang Sehat Menurut Fromm
Fromm memberikan
suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian
mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat
berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan
identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau
pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm menyebutkan kepribadian yang
sehat: orientasi produktif , yakni suatu konsep yang serupa
dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan
diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau
realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm
menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang
meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan
sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia
dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan dalam
kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm
dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah cinta yang
produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
1. Cinta
yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat
dimana rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya
cinta yang produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan
yang lebih sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat
tenaga karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang –
perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
2. Pikiran
yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas.
Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek
pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
3. Kebahagian adalah
suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm
menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana
berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi
kehidupan yang paling luhur.
4. Suara
hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati
humanisti. Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari luar yang di
internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati
humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu perantara dari
luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan
individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi
sepenuhnya dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang
menghasilkan seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa
dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur
sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat
yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah
dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang
memajukan produktivitas.
C. Ciri-ciri Kepribadian Sehat
Menurut Fromm,
orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mampu
mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
2. Mampu
mencintai dan dicintai.
3. Mampu
mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
4. Mampu
hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
5. Mampu
menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
6. Memiliki
watak sosial yang produktif.
Sumber:
Schultz,
D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: KANISUS
Hall
S, C & Lindzey G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius:
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar