A.
Konsep dan
Penerapan Self Directed Changes
Self Directed Changes adalah
langkah-langkah dalam elemen dasar untuk meningkatkan kompetensi orang dewasa.
Artinya teori ini menjelaskan bagaimana seseorang mengubah dirinya kearah yang
lebih baik. Dalam teori ini, seseorang akan mendapat dorongan untuk berubah
ketika ia berada dalam kodisi seperti ini:
ü Individu
merasa tidak puas terhadap kondisi aktual dirinya saat ini (actual)
ü Tetapi
individu memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi ideal yang ingin dicapai
(ideal)
ü Individu
mempunyai gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan agar dapat mencapai
kondisi ideal yang berawal dari kondisi actual (action step)
Artinya individu harus merasa tidak
puas terhadap kondisinya dan mempunyai keinginan untuk berubah menjadi lebih
baik lagi. Tapi hal yang paling penting adalah individu harus tahu
langkah-langkah yang harus individu jalani agar dapat mencapai kondisi yang
ingin dia capai. Artinya individu harus dapat mengenal dirinya dengan baik,
juga mengerti seluk beluk tujuan yang ingin digapainya. Self Directed Change
mempunyai tahapan terapan sebagai berikut:
1. Meningkatkan
Kontrol Diri
Definisi
kontrol diri atau self control adalah kemampuan individu untuk mengarahkan
tingkah lakunya sendiri dan kemampuan untuk menekan atau menghambat dorongan
yang ada. Goldfried dan Merbaum, mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu
kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku
yang dapat membawa individu kearah konsekuensi positif. Artinya individu harus
dapat bisa meningkatkan kontrol diri agar dapat menuju konsenkuensi positif
yang didalam ini adalah kondisi actual step.
2. Menetapkan
Tujuan
Tujuan
sangat penting untuk menambah motivasi untuk berubah, dengan adanya tujuan kita
dapat mengetahui langkah-langkah yang harus disusun untuk menuju tujuan
tersebut, tapi yang terpenting kita harus mempunyai tujuan terlebih dahulu.
Tujuan terbersar bisa didukung juga dengan target-target kecil yang sebenarnya
mendukung untuk menuju tujuan terbesar.
3. Pencatatan
Perilaku
Begitu
tujuan sudah ditetapkan hal berikutnya adalah menyusun langkahnya. Langkah awal
adalah pencatatan perilaku. Di sini perilaku yang baik dan buruk perlu
dicatatat. Perilaku buruk yang dicatatat adalah perilaku yang perlu dirubah
untuk mencapai kondisi ideal. Sedangkan perilaku yang baik juga perlu dicatatat
agar dapat mengetahui apakah dalam diri individu terdapat perilaku yang mendukung
untuk menuju kondisi ideal, bila ada perilaku itu perlu dipertahankan.
4. Menyaring
Anteseden Perilaku
Individu
harus menuliskan perilaku yang ingin dirubah, dari sana individu akan dapat
melihat konsenkuensi dan kerugian yang ada. Dari sini dapat menuju tahap
berikutnya
5. Menyusun
Konsenkuensi yang Efektif
Setelah
kita sudah memulai mengontrol beberapa kondisi yang memicu perilaku atau
kebiasaan kita. Meningkatkan pengendalian diri, maka terdiri dari mengatur
konsekuensi dari perilaku kita sehingga orang lain menerima perilaku yang kita
yang sudah berubah. Perlu diingat juga saat kita merubah perilaku banyak
konsekuensi yang harus dipikirkan, konsenkuensi terhadap diri sendiri maupun
orang lain.
6. Menerapkan
Rencana Intervensi
Ketika
kita sudah menyusun hal-hal diatas, artinya selanjutnya adalah merancang
tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk melakukan perubahan. Apa saja yang
harus dibuat, dan kondisi apa saja yang harus dibuat untuk melakukan
tahapan-tahapan perubahan perilaku. Kemudian jalankan semuanya.
7. Evaluasi
Selanjutnya
individu harus sering melihat dirinya, maksudnya mengevaluasi apakah sudah
terjadi perubahan, atau individu tetap sesuai di rencana yang ia susun, apakah
target-target yang disususun sudah mulai tercapai samapai ke tujuan
terbesarnya.
Sumber:
Spencer,M.Lyle and Spencer,M.Signe,
1993, Competence at Work:Models for Superrior Performance, John Wily &
Son,Inc,New York,USA
Dayakisni, Tri & Hudaniah
(2003). Psikologi Sosial. UMM Press. Malang
Gibbons, Maurice. (2002). The Self
Directed Learning Handbook Challenging Adolescent Student to Exel. San
Fransisco: Jhon Wiley & Sons, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar