Follow Us @soratemplates

Senin, 09 Mei 2016

SELF-DIRECTED CHANGES

A.    Konsep dan Penerapan Self Directed Changes
            Self Directed Changes adalah langkah-langkah dalam elemen dasar untuk meningkatkan kompetensi orang dewasa. Artinya teori ini menjelaskan bagaimana seseorang mengubah dirinya kearah yang lebih baik. Dalam teori ini, seseorang akan mendapat dorongan untuk berubah ketika ia berada dalam kodisi seperti ini:
ü  Individu merasa tidak puas terhadap kondisi aktual dirinya saat ini (actual)
ü  Tetapi individu memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi ideal yang ingin dicapai (ideal)
ü  Individu mempunyai gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan agar dapat mencapai kondisi ideal yang berawal dari kondisi actual (action step)
            Artinya individu harus merasa tidak puas terhadap kondisinya dan mempunyai keinginan untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Tapi hal yang paling penting adalah individu harus tahu langkah-langkah yang harus individu jalani agar dapat mencapai kondisi yang ingin dia capai. Artinya individu harus dapat mengenal dirinya dengan baik, juga mengerti seluk beluk tujuan yang ingin digapainya. Self Directed Change mempunyai tahapan terapan sebagai berikut:
1.      Meningkatkan Kontrol Diri
    Definisi kontrol diri atau self control adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri dan kemampuan untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada. Goldfried dan Merbaum, mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah konsekuensi positif. Artinya individu harus dapat bisa meningkatkan kontrol diri agar dapat menuju konsenkuensi positif yang didalam ini adalah kondisi actual step.

2.      Menetapkan Tujuan
         Tujuan sangat penting untuk menambah motivasi untuk berubah, dengan adanya tujuan kita dapat mengetahui langkah-langkah yang harus disusun untuk menuju tujuan tersebut, tapi yang terpenting kita harus mempunyai tujuan terlebih dahulu. Tujuan terbersar bisa didukung juga dengan target-target kecil yang sebenarnya mendukung untuk menuju tujuan terbesar.

3.      Pencatatan Perilaku
         Begitu tujuan sudah ditetapkan hal berikutnya adalah menyusun langkahnya. Langkah awal adalah pencatatan perilaku. Di sini perilaku yang baik dan buruk perlu dicatatat. Perilaku buruk yang dicatatat adalah perilaku yang perlu dirubah untuk mencapai kondisi ideal. Sedangkan perilaku yang baik juga perlu dicatatat agar dapat mengetahui apakah dalam diri individu terdapat perilaku yang mendukung untuk menuju kondisi ideal, bila ada perilaku itu perlu dipertahankan.

4.      Menyaring Anteseden Perilaku
            Individu harus menuliskan perilaku yang ingin dirubah, dari sana individu akan dapat melihat konsenkuensi dan kerugian yang ada. Dari sini dapat menuju tahap berikutnya

5.      Menyusun Konsenkuensi yang Efektif
          Setelah kita sudah memulai mengontrol beberapa kondisi yang memicu perilaku atau kebiasaan kita. Meningkatkan pengendalian diri, maka terdiri dari mengatur konsekuensi dari perilaku kita sehingga orang lain menerima perilaku yang kita yang sudah berubah. Perlu diingat juga saat kita merubah perilaku banyak konsekuensi yang harus dipikirkan, konsenkuensi terhadap diri sendiri maupun orang lain.

6.      Menerapkan Rencana Intervensi
         Ketika kita sudah menyusun hal-hal diatas, artinya selanjutnya adalah merancang tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk melakukan perubahan. Apa saja yang harus dibuat, dan kondisi apa saja yang harus dibuat untuk melakukan tahapan-tahapan perubahan perilaku. Kemudian jalankan semuanya.

7.      Evaluasi
      Selanjutnya individu harus sering melihat dirinya, maksudnya mengevaluasi apakah sudah terjadi perubahan, atau individu tetap sesuai di rencana yang ia susun, apakah target-target yang disususun sudah mulai tercapai samapai ke tujuan terbesarnya.

Sumber:
Spencer,M.Lyle and Spencer,M.Signe, 1993, Competence at Work:Models for Superrior Performance, John Wily & Son,Inc,New York,USA

Dayakisni, Tri & Hudaniah (2003). Psikologi Sosial. UMM Press. Malang

Gibbons, Maurice. (2002). The Self Directed Learning Handbook Challenging Adolescent Student to Exel. San Fransisco: Jhon Wiley & Sons, Inc.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar